how’s life?
mengacu pada pertanyaan saya diatas, akan banyak asumsi jawaban yg
mungkin terjadi, baik, buruk, tidak begitu baik, lumayanlah dll.
Hari ini saya terpikirkan untuk menulis tentang sebuah cerita mengenai seorang Tua dan anak muridnya.
Di sore yg tenang dan udara yg sangat bersahabat, bapak tua itu
menjamu murid2nya dikediamannya, dia masuk kedapur dan keluar dengan
gelas2 kopi yg panas dan sepertinya sangat nikmat di nikmati di sore yg
tenang itu, murid2nya pun langsung dengan sigap mengambil gelas2 kopi yg
terbuat dari kaca, plastik, porselin bahkan kristal, namun ada juga
cangkir yg sudah usang, dan mulai menikmati seteguk demi seteguk
nikmatnya kopi itu, tapi ada satu gelas kopi tersisa dan bentuk gelasnya
pun jauh lebih kusam dan tdk membuat orang ingin mengambil gelas itu,
bapak tua itu hanya tersenyum..
Seorang murid yg sempat melihat pak tua itu tersenyum, bertanya dalam
hati apa ada yg salah ya atau kita kurang sopan dan langsung bertanya
kepada sang bapak tua, “maaf apakah ada yg salah pak atau mungkin kami
kurang sopan?”
Si bapak tua menjawab, ” semua cangkir yg mahal dan indah telah
kalian ambil, dan menyisahkan cangkir yg kelihatan kusam dan murahan.
Memang sangat masuk akal jika kalian mengambil semua yg terbaik, namun
disinilah mulai letak permasalahan hidup kalian. Kalian mungkin secara
sadar mengetahui sebagus apapun cangkirnya tetap tidak akan mengubah
rasa kopi itu. Satu hal yg pastinya sangat kalian inginkan adalah KOPI
bukannya CANGKIR di awalnya. Namun secara tidak sadar kalian mulai
mengejar cangkir yg terindah dan terbaik dan mulai melupakan keinginan
awal kalian adalah KOPI, kalian mulai iri dengan cangkir2 yg dimiliki
oleh orang lain dan dengan bangga mulai membanding-bandingkan, cangkir
siapa yg terbaik..”
Kalau merenungkan sepenggal cerita yg kelihatannya tidak berarti
diatas ini, KOPI mirip dengan esensi murni dari kehidupan, sedangkan
rumah, pekerjaan, mobil, dan jabatan hanyalah CANGKIR-nya, hal2 itu
hanyalah alat untuk menadah kehidupan itu sendiri. apapun wadahnya tidak
akan mampu merubah esensi kehidupan itu sendiri yg pada dasarnya sangat
sederhana. Nikmati KOPI-nya bukan CANGKIR-nya, dan jangan salah menilai
bahwa CANGKIR lebih berharga daripada KOPI itu.
Orang orang yg paling berbahagia di muka bumi ini bukanlah mereka yg
memiliki segalanya terbaik, tapi merekalah yg mampu membuat apa yg
dimilikinya menjadi yg terbaik, mereka yg bersyukur mengejar panggilan
hati mereka, bekerja dengan gembira, memberikan yg terbaik yg mereka
miliki, dan bersyukur dengan apa yg ada di sekeliling mereka.
Sulit memahami dan menerapkan hal diatas ini, saya yakin sifat
kemanusiaan kita adalah hal manusiawi yg paling dasar bahwa kita adalah
manusia yg penuh dengan kekurangan dan keraguan, tidak ada manusia yg
langsung berjalan, tidak ada yg sekolah langsung kelas 6, semua
memerlukan proses dan waktu.
Tapi seiring perjalanan itu, masalah, kehilangan, kegagalan,
kesombongan, membuat kita lupa dan teralihkan dari nikmat sebenarnya,
esensi awal yg kita inginkan adalah menikmati hidup yg singkat ini,
nasib baik, nasib buruk siapa yg tahu?!..
Di dunia ini ada begitu banyak hal yg bisa dinikmati, ada begitu
banyak kunci2 sukses yg bisa kita jadikan pegangan, begitu banyak
cerita2 keberhasilan orang2 yg bisa kita jadikan penyemangat dan hal2
lainnya, pertanyaannya yg mana yg cocok dgn anda? apa yg anda inginkan
ataukah itu merupakan keinginan orang lain? apakah itu berharga buat
anda?
Saya punya sebuah kalimat yg bisa mewakili contoh dari hal diatas ”
apa yg dilakukan orang saat lapar? apa yg diperlukannya? apa yg
membuatnya senang?” jawabannya akan sangat sederhana ” dia akan mencari
makanan, bekerja keras dan mencari cara untuk mendapatkan jenis makanan
itu, yg membuatnya senang adalah saat dia berhasil, memakannya,
menikmati tiap bagian dari makanan itu dan yg paling indah adalah saat
dia bisa dan mampu membuat orang disampingnya ikut merasakan kenikmatan
itu..” sangat sederhana
Tidak sulit untuk bisa menikmati hidup, ada yg bilang pada saya
kuncinya harus begini, begitu, harus sukses, harus punya ini itu dll,
saya bilang itu cuman wadahnya dan itu bonusnya, toh nasib baik nasib
buruk siapa yg tahu, tapi isinya itu yg paling nikmat, jgn lewatkan
setiap proses bagian dari hidup anda baik ataupun buruk menurut anda
hanya untuk menikmati wadahnya.
Orang yg paling berbahagia adalah mereka yg mampu membuat apa yg dia
miliki menjadi berharga buat dirinya dan buat orang2 disekitarnya,
jadilah terang dan garam dunia, karena tanpa itu rasanya akan hambar
teman..